Agar santri menjadi yang terdepan

 Mengingat sekarang adalah hari santri maka saya akan membahas tentang seorang santri

Sebenarnya, siapa sih santri itu??

Santri, secara umum adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai.

Sejak kapan ada pesantren di Indonesia?? bagaimana sejarahnya??

Dikisahkan, Dewi Anjarwati ialah seorang yang menjadi akar pertumbuhan pendidikan Islam di Indonesia. Dia menjadi hadiah yang dibawakan oleh Syaikh Samarkand yang dihadiahkan untuk Brawijaya ke 2 pada masa Majapahit ke 2. Syaikh Samarkand dari Campa datang berkunjung ke Majapahit ingin sowan kepada Brawijaya ia sengaja membawa upeti, upetinya itu keponakannya sendiri yang bernama Dewi Anjarwati. Raja mana yang tidak tertarik dengan Dewi Anjarwati. Dewi Anjarwati akan dinikahi oleh Brawijaya, ia punya 2 permintaan, ketika ia menyampaikan permintaannya semua pejabat yang ada di kerajaan gemetar mendengarkannya termasuk Brawijaya dia kelimpungan tidak bisa berbuat apa-apa. Dia mengungkapkan "sebelum kau menikahiku aku punya 2 permintaan, yang pertama ceraikan tankeian, yang kedua Hindu dibuat padepokan di Bali kenapa Islam tidak. Saya minta 2 hal ini kalo dipenuhi saya akan nikah dengan kanda." Ternyata Brawijaya menikahi nya, tankeian diceraikan, kemudian diserahkan dihadiahkan kepada Arya damar, yang merupakan prabu di Palembang. Setelah itu dikabulkan lagi yang diminta Dewi Anjarwati untuk mendirikan padepokan Islam, di Ampel Denta. Yang ada di Surabaya itulah cikal-bakal pesantren muncul. Tankeian dinikahi oleh Arya damar itu sebuah kebanggaan seorang yang mendapat hadiah dari seorang raja meskipun seorang janda. Anaknya lahir diberi nama Raden Hasan. Raden Hasan tau cerita masa selamnya kemudian dia penasaran ingin belajar ke Ampel Denta. Sampai disana dia bertemu sunan Ampel dan diberi hadiah nama Raden Abdul Fatah yang kemudian oleh raja disebut Raden patah. Raja Demak pertama yang memimpin Demak pada tahun 1500-1518 semua hal ini gara-gara Dewi Anjarwati.

Tak bisa dipungkiri lagi peran seorang santri dalam merebut kemerdekaan Indonesia santri banyak mengajarkan tentang kehidupan yang bermoral dan beretika yang mulia.

Kita harus bangga menjadi santri, Indonesia butuh seorang santri. Pasti santri sekarang yang nanti jadi ulama شبان اليوم رجال الغد santri hari ini adalah ulama-ulama di masa yang akan datang.

Menjadi seorang santri bukan berarti menjauhkan diri dari perkembangan zaman. Justru santri harus produktif dalam menghadapi tantangan perubahan zaman yang begitu cepat. Nilai-nilai Islam yang mereka pelajari di pesantren harus dapat menjawab tantangan serius kehidupan modern. Seorang santri dituntut untuk produktif secara spiritual, produktif secara fisik, dan juga produktif secara sosial.

Latihan-latihan yang perlu diaplikasikan oleh para santri agar bisa menjadi yang terdepan dalam pelbagai hal adalah kecakapan abad 21 yang menampung 4C yaitu critical thinking, creativity, collaboration, dan communication.

Pertama adalah keterampilan berpikir kritis, seorang santri harus mampu berpikir kritis dalam memahami sebuah fenomena yang rumit serta mampu memadukan berbagai informasi sehingga memunculkan berbagai sudut pandang dan jalan keluar dari sebuah masalah.

Kedua adalah kreativitas, seorang santri harus kreatif. Kreativitas adalah kemampuan umum untuk menciptakan sesuatu yang baru, sebagai kemampuan untuk memberi gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah, atau sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada Hal ini dapat membuat santri berdaya dalam ajang persaingan global.

Ketiga adalah kolaborasi, yakni seorang santri harus saling bekerja sama dan bersinergi menyatukan potensi dengan sesama. Hal ini sebagaimana yang termaktub di dalam Al-Qur'an surat Al-Hujurat ayat 13, bahwa manusia sebagai makhluk sosial yang diciptakan Allah berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, untuk saling mengenal dan bersinergi dalam kebaikan.

Terakhir adalah komunikasi, seorang santri harus pandai berkomunikasi dengan baik dan benar karena komunikasi merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam hidup bermasyarakat. Banyak masalah yang terjadi hanya berawal dari miskom. Seorang santri juga akan dipandang cerdas jika bisa menyampaikan gagasannya dengan baik, lebih-lebih dalam berkhutbah atau ceramah, seorang santri dituntut memiliki retorika komunikasi yang handal. Itulah sebabnya mengapa memiliki keterampilan komunikasi sangat penting.

Pondok pesantren adalah sebuah lembaga pendidikan yang memiliki sumber daya alam dan sumber daya manusia. Jika semua potensi yang ada tersebut dapat dikembangkan dan diterapkan seoptimal mungkin, keberadaan pesantren akan sangat berkontribusi bagi masyarakat di sekitarnya. Santri modern idealnya bersikap aktif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, senantiasa produktif dan menggiatkan daya saing, namun tetap mampu mempertahankan pembinaan moral yang selama ini dianggap prestasi besar pondok pesantren. Kalau konsep ini bisa dilakukan dengan baik, pesantren akan semakin tumbuh mengakar kuat dan kredibilitasnya semakin naik di tengah kehidupan masyarakat milenial seperti saat ini.

Tantangan yang dihadapi oleh seorang santri di era sekarang ini banyak sekali, diantaranya tantangan dalam bidang teknologi dan informasi. Tantangan-tantangan ini menuntut para santri untuk bisa eksis di tengah kehidupan masyarakat.

Solusi untuk menghadapi tantangan-tantangan ini adalah produktivitas santri itu sendiri. Di samping produktif secara fisik dan spiritual, santri juga harus produktif dalam berbagai bidang yang lainnya, seperti produktivitas dalam bidang teknologi informasi, literasi, dan kewirausahaan. Namun, produktivitas saja belum cukup. Di samping produktivitas santri yang perlu dioptimalkan, seorang santri juga harus menguasai dan menerapkan kecakapan abad 21 yang menampung 4C yaitu critical thinking, creativity, collaboration, dan communication dalam menghadapi tantangan-tantangan dan menyelesaikan permasalahan sehari-hari.